A.
LATAR BELAKANG
Istilah
taksonomi di ciptakan oleh A.p de Candolle, seorang ahli tumbuhan bangsa swiss
di herbarium genewa yang artinya teori tentang klasifikasi tumbuhan
(ridang,1989) secara etimologis taksonomi berasal dari bahasa yunani taksonomi artinya
unit atau kelompok dan nomos artinya hokum jadi hokum yang di gunakan untuk menempatkan suatu makhluk hidup pada
takson tertentu.
Tujuan taksonomi
tumbuhan adalah untuk penemuan flora-flora di dunia, memberikan sebuah metode
identifikasi dan komonikasi yang tepat, menghasilkan system klasifikasi
yang terkait dan menyeluruh, memberikan nama ilmiah yang
benar pada setiap takson tumbuhan sesuai dengan aturan tata nama tumbuhan,
membuat keteraturan dan keharmonian ilmu pengetahuan mengenai organisme
sehingga tercipta suatu system yang sederhana dan dapat digunakan oleh orang
lain. Taksonomi tumbuhan juga mempunyai
peranan dalam program- program pembangunan menuju ke swasembada pangan mencakup
bagaimana memberikan saran dalam memilih antar varietas yang akan disilangkan
untuk menghasilkan bibit unggul dan membantu memilih jeni-jenis tumbuhan yang
cocok untuk di budidayakan. Disamping itu taksonomi juga berperan dalam
pengembangan obat-obatan.
Belajar taksonomi
tumbuhan kaitannya dengan tehnik pembuatan herbarium dan bagaimana cara kita
untuk mengoleksi atau mengolahnya di lapangan supaya menghasilkan tumbuhan
herbarium yang berkualitas,itulah sebabnya kita perlu mempelajari bagaimana
tehnik mengoleksi tumbuhan di lapangan dengan baik
Specimen herbarium yang
baik harus memberikan informasi terbaik mengenai tumbuhan tersebut kepada
peneliti. Dengan kata lain, kita mengoleksi tumbuhan itu harus mempunyai
seluruh bagian tumbuhan dan harus ada keterangan yang jelas yang memberikan
seluruh informasi yang tidak Nampak pada specimen herbarium.
B.
PEMBAHASAN
A.Definisi
dan ruang lingkup taksonomi
Istilah
taksonomi di ciptakan oleh A.P.de Candolle, seorang ahli tumbuhan bangsa swiss
di herbarium genewa. Yang artinya teori tentang klasifikasi tumbuhan(Rideng,1989).
Secara etimologi taksonomi berasal dari bahasa yunani yaitu: takson yang
artinya kelompok atau unit dan nomos yang artinya: jadi hukum atau aturan yang
di gunakan untuk menempatkan suatu makhluk hidup pada takson tertentu. Kegiatan pokok taksonomi
tumbuhan ada tiga yaitu: penanaman, pertelaan cirri-ciri dan
penggolongan.taksonomi merupakan bagian dari
sistematika(Rifai,1976).Sistematika cakupannya lebih luas yaitu meliputi
taksonomi, studi evolusi dan filogeni(Stuessy,1989).
Tujuan
taksonomi tumbuhan adalah:
1.Untuk penemuan
flora-flora di dunia
2,memberikan sebuah
metode identifikasi dan komonikasi yang tepat.
3.menghasilkan system
klasifikasi yang terkait dan menyeluruhdan
4.memberikan nama
ilmiah yang benar pada setiap takson tumbuhan sesuai dengan aturan tatanama
tumbuhan.
5.Membuat ketraturan
dan keharmonian ilmu pengetahuan mengenai organism sehingga tercipta suatu
system yang sederhana yang dapat di gunakan oleh orang lain
Taksonomi tumbuhan juga mempunyai peranan dalam program
pembangunan menuju ke sua sumbada pangan mencakup:
a. Intensifikasi
yaitu: dengan memberikan saran dalam memilih tumbuhan antar varietas atau antar
jenis yang hendak di silangkan untuk memperoleh bibit unggul.
b. Diversifikasi
(pembudidayaan berbagai jenis tananaman,taksonomi tumbuhan dapat membantu
memilih jenis2 tumbuhan yang cocok untuk tujuan tersebut.
c. Ekstensifikasi
(perluasan areal) ,taksonomi dapat memilih jenis tumbuhan yang dapat di gunakan
sebagai indicator tanah .di samping itu taksonomi juga berperan dalam
pengembangan obat-obatan tradisional. Dalam industry tempe misalnya, taksonomi
dapat berperan dalam jenis-jenis lain yang semarga dengan kedelai (bahan bakut
tempe) yang mempunyai kadar lemak dan protein yang lebihy tinggi, sehingga
secara teoritis dapat juga di pakai sebagai bahan baku tempe di samping kedelai
yang sudah umum di kenal(Rideng,1989).
1).Hubungan dengan ilmu botani lain
Seorang
ahli taksonomi harus mempunyai pengetahuan tentang morfologi,embriologi,anatomi,sitogenetik
dan ilmu jenis lainnya. Cabang ilmu ini juga merupakan dasar dari botani ,tapi
di lain pihak perkembangannya sanagat tergantung pada kemajuan cabang-cabang
botani lainnya. Data-data yang di
ungkapakan sebagai hasil penelitian sitologi ,genetika ,anatomi ,ekologi
,morfologi ,palinologi, palaentologi ,fitogeografi, fitokimia,dan cabang-cabang
botani lain sangat berguna bagi botani sistematika.Akan tetapi ilmu-ilmu itu
sendiri tidaklah akan berjalan pesat secara efesien tanpa bantuan tanpa botani
Sistematika.
2).Tahap Perkembangan
Menurut
Davisand and Heywood(1963) Ada 4 tahapan perkembangan taksonomi yaitu:
1.Fase
eksplorasi
2.Fase
konsolidasi
3.Fase
biosistematik
4.Fase
ensiklopedik.
Turril membagi tahap ini dengan
cara yang berbeda, lebih menunjukkan kesinambungan antara satu fase ke fase
yang lain. Yaitu: taksonomi alfa yang ekuivalen dengan faseekplorasi dan
konsulidasi, dan taksonomi omega ekuivalen dengan faseensiklopedik.Taksonomi
alfa lebih kurang sepenuhnya tergantung pada cirri morfologi luar,Sedangkan
taksonomi omega menekankan pada semua cirri taksonomi yang ada.
Fase ekplorasi di sebut juga fase
pioneer, sesuai dengan salah satu tujuan taksonomi yaitu inventarisasi semua
tumbuhan yang ada di muka bumi.Pada fase ini yang lebih di tekankan adalah
identifikasi yang di dasarkan.
Fase konsolidase di sebut juga fase
sisitematika.pada fase ini studi lapangan di lakukan secara intensif dan bahan
herbarium sudah lebih lengkap. Pada fase ini flora dan dasar-dasar monografi
mulai di terbitkan.
Fase biosistematika di sebut juga
fase eksferimental. Pengetahuan terhadap tumbuhan bukan hanya kepada distribusi
geografis tetapi informasi juga kepada tingkat yang lebih luas misalnya jumlah
dan morfologi kromosom.Pada fase ini kegiatan yang menonjol adalah: Analisis
system kawin silang,pola variasi dan penelitian yang menyangkut aspek-aspek
taksonomi di bidang kimia(kemotaksonomi),taksonomi kuantitatif(numerical
taxonomi),sitologi,anatomi,embriologi dan palinologi.
Fase ensiklopedik ini merupakan
koordinasi dari tiga fase sebelumnya .semua data (cirri taksonommi) yang ada di
analisis dan di sentesis untuk membuat satu atau lebih system klasifikasi yang
mencerminkan hubungan kekerabata secara filogenetis.
3).Determinasi
Determinasi yaitu membandingkan suatu
tumbuhan dengan satu tumbhan lain yang sudah di kenal sebelumnya (di cocokkan
atau di persamakn).Karna di dunia tidak ada dua benda yang identik atau persis
sama, maka istilah determinasi(inggris to determine=menentukan ,memastikan)
4).Cara Mendeterminasi
Tumbuhan
Untuk mendeterminasi tumbuhan
pertama kali adalah mempelajari sifat morfologi tumbuhan tersebut(seperti
posisi, bentuk ukuran dan jumlah bagian-bagian daun, bunga, buah dan
lain-lainya). Langkah berikut adalah membandingkan atau mempersamakn cirri-ciri
tumbuhan tadi dengan tumbuhan lainnya yang sudah di kenal identitasnya, dengan
menggunkan salah satu cara di bawah ini:
1.Ingatan pendeterminasian ini di lakukan berdasarkan
pengalaman atau ingatan kita.
2.Bantuan orang pendeterminasian di lakukan dengan
meminta bantuan ahli-ahli botani sistematika yang bekerja di pusat-pusat
penelitian botani sisitematika, atau siapa saja yang bisa memberikan
pertolongan.
3.Spesimen acuan pendeterminasian tumbuhan dapat juga di
lakukan dengan membandingkan langsung dengan specimen acuan yang biasanya di
beri label nama.
4.Pustaka cara lain untukmendeterminasi tumbuhan adalah
dengan membandingkan atau mencocokkan cirri-ciri tumbuhan yang akan di
determinasi dengan pertelaan-pertelaan gambar-gambar yang ada dalam pustaka.
5.Komputer berkat pesatnya kemajuan tekhnologi dan
biometrika aka nada mesin elektronika modern yang diprogramkan untuk
menyimpan,mengolah dan memberikan kembali keterangan-keterangan tentang
tumbuhan-tumbuhan.
5).Aturan pembuatan
kunci determinasi
Kunci determinasi merupakn suatu alat yang di ciptakan
khusus untuk memperlancar pelaksanaan pendeterminasian
tumbuh-tumbuhan.Ciri-ciri tumbuhan di susuun sedemikian rupa sehingga selangkah
demi selangkah si pemakai kunci determinasi di paksa memilih satuu di antara
dua atau beberapa sifat yang bertentangan begitu seterusnya hingga akhirnya
sehingga di peroleh suatu jawaban berupa identitas tumbuhan yang di inginkan beberapa syarat kunci
detrminasi yang baik menurut vogel(1989) antara lain:
a.Ciri yang di masukkan mudah di observasi, karakter
internal di masukkan bila sangat penting.
b.Menggunakan karakter positif dan mencakup seluruh
variasi dalam grupnya.
c.Deskripsi karakter dengan istilah umum yang di mengerti
orang.
d.Menggunakan kalimat sesingkat mungkin ,hindari
deskripsi dalam kunci.
e.Mencantumkan nomer couplet
f.Mulai dari cirri umum ke husus, bawah ke atas.
B.Sumber
bukti taksonomi
1,Peranan sumber bukti
taksonomi
Sifat
dan cirri taksonomi sangat penting sebagai sumber bukti taksonomi untuk
memecahkan berbagai permasalahan taksonomi. Sifat-sifat yang di pakai sebagai
bukti taksonomi dalam mendeterminasi, mencirikan dan menggolongkan jenis-jenis
tumbuhan dapat berasal dari seluruh bagian dan dari semua fase serta proses
pertumbuhan tumbuhan itu.
2.Beberapa sumber bukti
taksonomi.
Sumber bukti taksonomi
dapat berasal dari cabang biologi antara lain:
a.Morfologi
Ciri-ciri
morfologi berfaedah besar,bahkan pada pengamatan specimen-spesimen
herbarium,cirri-ciri ini menunjukkan tingkat keberhasilan yang tinggi untuk
menyusun klasifikasi.Banyak cirri-ciri morfologi yang penting ternyata di
abaikan baik dari sifat negatifnya maupun sifat generative.Ciri-ciri ini
biasanya
-Sulit
di lihat (missal kelenjar madu ,lodicula, tangkai benang sari)
-Sulit
di buat koleksi (missal pangkal daun dari suku palmae)
Ciri-Ciri vegetative
yang mempunyai nilai taksonomi antara lain:
1.Perawakn(habitus).
Perawakan ini berhubungan dengan tanda-tanda seperti
ukuran,percabangan,persebaran,kerapatan,bentuk,ukuran serta tekstur daun,
system perakaran, cara perkembangbiakan, serta kehidupan dan preodifitas.
2.Organ-organ dalam
tanah.
Bagian tumbuhan yang berada di dalam tanah sering kali
memberikan cirri-ciri berharga untuk pemisahan taksonomi,tetapi sering kali
tidak mendapat perhatian.
3.Daun
Bentuk daun sering kali memberikan variasi yang luas
mulai denagan pangkal daun sampai ujung daun ,khususnya tunas dari berbagai
pohonan yang berbeda jenisnya. Ptiksis yaitu cara pengulungan atau pelipatan
organ-organ yang berdiri sendiri seperti daun atau petala pada waktu
kuncup.sifat-sifat ptiksis ini dapat sebagai bukti taksonomi pada takson
tertentu seperti marga primula,Suku rosaciae.
b.Embriologi
individu dalam marga atau suku mungkin di cirikan dengan
tipe embrionya, dan tanda ini mungkin dapat di pakai untuk menentukan
pembatasan taksonomi dan kekerabatan alami.
c.Anatomi
Data anatomi antara lain dapat di pergunakan untuk tujuan
paraktis ,misalnya identifikasi,penggolongan atau mempelajari arah filogenetik
dan tingkat kekerabatan peranan anatomi perbandingan batang dalam taksonmi
antara lain:
·
Mempunyai nilai untuk pengenalan dan
untuk menentukan kekerabatan dan arah evolusi spesialisasi
·
Sebagai cirri identifikasi, sifat-sifat
anatomis mungkin dapat di pergunakan pada semua tingkat taksonomi, tetapi pada
tingkat jenis dan di atas tingkat suku dalam angiospermai cenderung kurang
dapat di percaya
·
Di atas tingkat suku pada angiospermai,
heterogenitas struktur anatomis mengingatkan asal” polyphyletic”
·
Kriteria endomorfik tidak mempunyai
nilai yang sama pada seluruh takson
·
Faktor-faktor lingkungan dapat
menyebabkan variasi pada sifat-sifat anatomis
·
Sistematik anatomi dalam pendekatan
taksonomi melengkapi eksomorfologi
·
Persamaan cirri-ciri anatomi dapat
timbul melalui evolusi searah dan evolusi menyebar.
d.Palinologi
Ciri-ciri utama butir polen yamg mempunyai
nilai taksonomi adalah jumlah dan posisi alur.Tipe butir polen pada
angiospermae ada dua tipe pokok yaitu:
·
Monocolpate:butir polen yang di lengkapi
suatu alur tunggal yang terdapat pada satu sisi butir polen yang jauh dari
titik hubungan setrad.
·
Trocolpate:butir polen dengan tiga alur
meridional
e.Sitologi
Data
sitologi umumnya bersal dari nucleus,jumlah dan morfologi kromosom, dan
kelakuan kromosom pada waktu meosis.Sitotaksonomi adalah di siplin ilmu yang
mempelajari variasi dan menerangkan ketidaksinambungan variasional dan
kekerabatan dalam batas-batas sitologi.
f.
Fisiologi
Tumbuhan
yang tergolong dalam satu jenis di anggap menunjukkan sifat fisiologi yang sama
pula. tumbuhan yang menunjukkan sifat morfologi yang sama mungkin sifat
fisiologisnya berbeda.
g.
Fitokimia
Ciri
kimiawi dapat mempunyai nilai taksonomi yang tinggi jika dapat menunjukan
konstan, tidak menyebar pada seluruh takson secara sama, tidak mudag
terpengaruh satu dengan yang lainnya .Ciri kimiawi dapat di golongkan menjadi
tiga kelompok yaitu:
·
Secara langsung dapat di lihat seperti
butiran pati dan rafid
·
Berupa hasil tumbuhan seperti alkaloid,flavonoid,
dan terpenoid
·
Serologi dan elektroforesis protein
Substansi
kimiawi yang secara langsung dapat di lihat:
1. Butiran-butiran
pati
Butiran-butiran pati terdapat di dalam
plastisida-plastisida.Butiran-butiran dapat tunggal atau majemuk.
2. Rafid
3. Merupakan
tungkalan-tungkalan Kristal kalsium yang terkandung dalam sel-sel besar dalam
tumbuhan.Tukalan-tukaln Kristal kalsium oksalat ini terbatas pada kelompok
tumbuhan tertentu danmempunyai nilai sebagai bukti hubungan kekerabatan
C.Tehnik
pembuatan specimen herbarium
1.Definisi dan fungsi
herbarium.
Herbarium berasal dari kata”hortus dan botanicus”,artinya
kebun botani yang di kringkan secara sederhana yang di maksud herbarium adalah
koleksi specimen yang telah di keringkan.
Fungsi herbarium antara lain:
a. Sebagai
pusat refrensi
Merupakan
sumber utama untuk identifikasi tumbuhan bagi para ahli taksonomi, ekologi,
patugas yang menanangani jenis tumbuhan langka, pecinta alam, para petugas yang
brgerak dalam konservasi alam.
b.
Sebagai lembaga dokumentasi
Merupakan
koleksi yang mempunyai nilai sejarah, seperti tipe dari taksa baru, Contoh
penemuan baru, tumbuhan yang mempunyai nilai ekonomi dll.
c.
Sebagi pusat penyimpanan data ahli kimia
memamfaatkannya untuk mempelajari alkaloid,ahli Farmasi mengggunakan untuk
mencari bahan ramuan untuk obat kanker dan sebaginya.
2.Cara mengoleksi tumbuhan di lapangan
Persiapan koleksi yang baik di lapangan
merupakn aspek penting dalam praktik pembuatan herbarium.Specimen herbarium
yang baik harus memberikan informasi terbaik mengenai tumbuhan tersebut kepada
para peneliti. Hal-hal yang perlu di perhatikan mengoleksi tumbuhan antara
lain:
a) Perlengkapan
Bebrapa perlengkapan yang di perlukan
untuk menoleksi tumbuhan di lapanga antara lain: gunting tanaman,buku catatan,
label,pensil,lensa tangan, Koran bekas,penekan atau penghimpit,tali
pengikat,vasculum,kantong plastic,alcohol,kantong kertas(untuk cryptogamae,buah
dan bij),peta,kamera dan sebaginya.
b) Apa
yang di koleksi
·
Tumbuhan kecil harus di koleksi seluruh
organnya
·
Tumbuhan besar atau pohon,di koleksi
sebagian cabangnya dengan panjang 30-40cm yang mempunyai organ
lengkap:Daun(minimal punya tiga daun untuk melihat phylotaksis),bunga dan
buah,di ambil dari satu tumbuhan.Untuk pohon yang sangat tinggi, pengambilan
organ generativnya bisa di lakukan dengan galah,ketapel atau menggunakn hewan.
·
Untuk pohon atau perdu kadang-kadang
penting untuk mengoleksi kuncup( daun baru) karna kadang-kadang stipulanya
sudah gugur brakhtea sering di temukan hanya pada bagian-bagian yang muda
·
Tunbuhan herba di koleksi seluruh
organnya kecuali untuk herba besar seperti araceae
·
Koleksi tumbuhan hidup: di anjurkan
untuk di tanam di kebun botani dan rumah kaca.contoh: Akarnya di bungkus dengan
lumut,akar-akar paku,serat kelapa,anggrek.
c) Catatan
lapangan
Catatan lapangan segera dibuat setelah
mengkoleksi tumbuhan, berisi keterangan-keterangan tentang cirri-ciri tumbuhan
tersebut yang tidak terlihat setelah sepesimen kering pengeringan .beberapa
keterangan yang harus di cantumkan antara lain ;lokasi ,habitat ,habit ,warna
(bunga,buah) bau,eksudat,pollinator (kalao ada), pemamapaat secara local ,nama
daerah dan sebagainya.
d) Pengeringan
specimen
Setelah di label (etiket gantumg)
koleksi di masukkan ke dalam lipatan kertas Koran di masuk kan ke kntong
plastic di siram dengan alcohol 70% hingga basah di keringkan .pengeringan
dapat di lakukan dengan beberapa cara yaitu :panas matahari ,menggunakan kayu
bakar, arang dan dengan plastic.
e) Proses
pngerinngan
-
5-10 spesimen di apit dengan penekan
atao sasak ukuran 45x35 cm .untuk specimen yang bayak , bisa di gunakan karton
atao aluminium brombak atao beralur untuk mengapit specimen sehingga tidak
perlu mengganti ganti kertas Koran ,di letak kan pertikel .
-
Buah-buah besar di pisah , di masuk kan
ke dalam kantok ,beri label dan keringkan terpisah.
-
Tumbuhan yang sangat linak di masukkan
ke dalam air mendidih beberapa menit untuk membunuh jaringan dan mempercepat
pengeringan .
-
Di balik balik secara teratur, kertas
dig anti beberapa kali terutama hari pertama , kalao specimen sudah kaku lebih
bdi tekan lagi
-
1,5-2 hari specimen akan kering
f) Pembuatan
herbarium
1)
Mounting
§ Spesimen
yang sudah kering di jahit atao di lem di atas kertas karton
·
Gunakan kertas yang kuat atao tidak
cepat rusak dan kaku , ukuran 29x43 cm
·
Untuk tumbuhan palmae atao tumbuhan lain
yang organnya besar , 1 spesimen di mounting pada beberapa lembara kertas
2)
Labeling
·
Label yang berisi keterangan-keterangan
tentang tumbuhan tersebut di letakan di sudut kiri bawah atau sudut kanan bawah
·
Specimen di pisahkan sesuai dengan
kelompoknya kemudian di identifikasi
·
Dianjurkan membuat lembar label kosong
untuk kemungkinan perubahan nama
3) Penagasapan
dan peracunan(fumigasi)
·
Sebelum memasukkan specimen ke herbarium
terlebih dahulu harus di asap dengan carbon bisulfida dalm ruangan
tertentu.Metode lain dapat di lakukan dengan menambahkan Kristal
paradiklorobenzen. Umumnya herbarium-herbarium melakukan fumigasi dengan
interval 1,2,3 tahun.Umumnya specimen di susun kedalam kotak atau lemari khusus
berdasarkan alpahabet.
C.KESIMPULAN
1.
Determinasi yaitu membandingkan suatu
tumbuhan dengan satu tumbuhan lain yang sudah di kenal sebelumnya (dicocokkan
atau dipersamakan). Karena di dunia ini tidak ada dua benda yang identik atau
persis.
2.
Sumber bukti taksinom dapat berasal dari
cabang cabang biologi antaralain :morpologo, emberiologi, anatomi , palinologi,
sitologi ,fisiolgi dan fitokimiawi.
3.
Herbarium berasal dari kata” hortus dan
botanicus’,artinya kebon botani yang di keringkan.Secara sederhana yang di
maksud herbarium koleksi specimen yang telah di keringkan, biasanya di susun
berdasarkan sisitem klasifikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar