1.Metamorfosis
Kata metamorfosis berasal dari bahasa Yunani, yaitu meta
yang berarti "sekitar, di antara, setelah", morphe yang berarti
"bentuk", dan osis yang bisa diartikan "bagian dari". Jadi,
metamorfosis boleh kalian artikan proses pertumbuhan fisik atau biologis hewan
yang memengaruhi bentuk atau struktur tubuhnya.
Proses tersebut dimulai sejak hewan tersebut dilahirkan (menetas) sampai hewan memiliki tubuh yang standar untuk dikatakan sebagai hewan dewasa.
Proses tersebut dimulai sejak hewan tersebut dilahirkan (menetas) sampai hewan memiliki tubuh yang standar untuk dikatakan sebagai hewan dewasa.
Metamorfosis terjadi pada serangga dan amfibi.Proses
metamorfosis melibatkan perubahan bentuk atau struktur melalui beberapa tahap
pertumbuhan sel dan differensiasi sel. Metamorfosis ini dibagi menjadi dua
tipe, yaitu:
a.
Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis sempurna ditandai dengan ada nya fase yang
disebut pupa atau kepompong. Bentuk larva dengan serangga dewasa jauh berbeda.
Kupu-kupu mengalami tahapan yang panjang sebelum menjadi kupu-kupu dewasa.
Pertama kali, kupu-kupu akan bertelur. Telur kupu-kupu biasanya diletakkan di dedaunan.
Telur kemudian menjadi ulat. Tahap berikutnya ulat akan berubah menjadi
kepompong (pupa) dan akhirnya menjadi kupu-kupu dewasa. Se ekor hewan mengalami
metamorfosis sempurna jika selama daur hidup nya terjadi perubahan bentuk yang nyata antara hewan muda dan hewan dewasa nya.Tahapan
dalam metamorfosis sempurna adalah sebagai berikut.
telur
>> larva >> pupa (kepompong) >> dewasa (imago)
b.
Metamorfosis Tidak Sempurna (Hemimetabola)
Serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, bentuk
serangga yang baru menetas (nimfa) tidak jauh berbeda dengan bentuk serangga
dewasa (imago). Perbedaan yang mencolok adalah nimfa tidak memiliki sayap.
Sayap akan tumbuh secara bertahap sehingga menyerupai bentuk dewasa. Secara
umum nimfa dan serangga dewasa memiliki sifat yang sama. Contohnya pada
jangkrik dan belalang. Urutan daur hidup serangga yang mengalami metamorfosis
tidak sempurna adalah sebagai berikut.telur >> nimfa >> dewasa
(imago)
Tabel Perbedaan Metamorfosis Sempurna dan Metamorfosis Tidak
Sempurna
No
|
Fase
|
Metamorfosis sempurna
|
Metamorfosis tidak sempurna
|
1
|
Contoh
|
Kupu-kupu
|
Belalang
|
2.
|
Masa
|
Tipe mulut ulat: menggigit;
makanannya: daun-daunan; tidak bersayap; jumlah kaki banyak
|
Tipe mulut belalang:
menggigit; makanannya: daun-daunan; tidak bersayap; jumlah kaki tiga pasang
|
3.
|
Sebutan
|
Larva; berbeda sifat dengan
bentuk dewasanya
|
Nimfa; mempunyai banyak
persamaan dengan bentuk dewasanya
|
4.
|
Pupa
|
Ada
|
Tidak ada
|
5.
|
Masa dewasa
|
Tipe mulut kupu-kupu:
mengisap; makanannya: sari bunga; bersayap; jumlah kaki tiga pasang
|
Tipe mulut belalang:
menggigit; makanannya: daun-daunan; bersayap; jumlah kaki tiga pasang.
|
2. Metamorfosis pada Katak
Katak
merupakan amfibi, yaitu memiliki dua alam kehidupan, air dan darat. Katak
bertumbuh diawali dengan pembuahan ovum oleh sperma. Ovum lalu membentuk zigot.
Pembuahan ini terjadi diluar tubuh betina (fertilisasi eksternal), yaitu di
air. Zigot menjadi embrio dalam beberapa tahap yaitu morula, blastula, dan
gastrula. Morula terbentuk 3-7 jam setelah pembuahan, blastula 18 jam setelah
pembuahan, dan gastrula 34 jam setelah pembuahan. Setelah kurang lebih 84 jam
tampak ekor. Beberapa hari kemudian, embrio menetas menjadi larva, berudu
(kecebong). Semula berudu memiliki insang luar, setelah 9 hari berganti dengan
insang dalam. Sesudah kira-kira 12 hari terbentuklah tutup insang, dan setelah
kira-kira 2-3 bulan mulai tampaklah tungkai belakang. Berudu hidup di
lingkungan air dan bersifat Herbivora (makan tumbuhan). Setelah kurang lebih 3
bulan(tergantung spesies), berudu mengalami metamorfosis. Perkembangan
paru-paru, memendeknya usus, kemunduran insang, dan akhirnya menjadi katak.
Katak hidup di darat dan bersifat insektivora (makan serangga). Setelah berumur
1 tahun atau lebih, katak menjadi katak dewasa dan sudah berreproduksi.
Proses
Metamorfosis Ulat Menjadi Kupu-Kupu
Bahwa kupu-kupu telah berada di Bumi ini
setidaknya sejak 40-50 juta tahun yang lalu. Meskipun begitu, masih banyak hal
dalam diri kupu-kupu yang belum dipahami sepenuhnya dan menjadi misteri. Yang
kita tahu dengan pasti, siklus hidup kupu-kupu yang lengkap terdiri dari empat
tahap yang meliputi telur, larva (ulat), pupa (kepompong), dan akhirnya
kupu-kupu dewasa. Dan ternyata, dalam setiap tahapan kehidupan hewan ini,
terdapat kisah menarik tersendiri yang sayang untuk kita lewatkan. Berikut berbagai hal sampaikan
proses yang terjadi ketika ulat bermetamorfosis untuk menjadi kupu-kupu.
Telur
Hal menarik pada binatang yang satu ini
sudah langsung dapat kita jumpai ketika mereka masih berupa telur. Kupu-kupu
akan tertarik pada jenis tanaman tertentu, dan kupu-kupu betina akan bertelur
pada jenis tanaman dimana ulat akan makan. Telur kupu-kupu biasanya akan
dilekatkan ke bagian bawah daun dengan zat yang berfungsi sebagai semacam lem
yang sangat kuat. Sampai saat ini, tidak diketahui bagaimana struktur dan bahan
kimia apa yang membentuk lem tersebut. Tetapi lem ini bekerja dengan sangat
baik, bahkan ikatan telur dan daun yang dibentuk oleh lem ini jauh lebih kuat
dibanding telur dan daun itu sendiri. Tahapan telur ini dapat berlangsung dari
beberapa minggu, sampai beberapa bulan, sebelum akhirnya menetas dan menjadi
larva.
Larva (Ulat)
Larva atau ulat akan menetas dari telur
sekitar enam hari kemudian. Makhluk-makhluk kecil ini sangat rakus dan dengan
cepat mulai menggerogoti setiap daun yang dilihatnya. Pada masa ini,
pertumbuhan ulat sangat luar biasa cepat, sehingga ia akan berganti kulit
beberapa kali untuk menyesuaikan tubuhnya yang menjadi berukuran lebih besar.
Pada akhir siklus ini, ulat akan memiliki panjang sekitar 5 cm. Ulat lalu akan
mengeluarkan hormon-hormon tertentu, yang berarti tiba saatnya untuk ulat
tersebut melanjutkan hidupnya ke tahapan selanjutnya yaitu berubah menjadi
kepompong.
Pupa (Kepompong)
Ulat kemudian akan membentuk sebuah
cangkang kecil yang biasa kita sebut dengan kepompong. Kepompong dapat dibuat
oleh ulat dari dua buah daun yang dibungkus benang sutra atau kepompong yang
sepenuhnya dibuat dari benang sutra. Di dalam pupa atau kepompong ini, ulat
lalu akan memulai proses yang menakjubkan untuk berubah menjadi kupu-kupu
dewasa. Tahap ini rata-rata akan berlangsung selama dua belas hari.
Pada tahap ini, ulat mulai melepaskan
enzim yang akan mencerna hampir semua bagian tubuhnya sendiri. Sehingga, yang
tersisa di dalam kepompong hanya berupa semacam cairan yang sangat kaya akan
nutrisi yang berguna untuk perkembangan menjadi kupu-kupu. Pada tahap kehidupan
ini, ada beberapa fakta menarik yang berhasil diketahui melalui penelitian yang
dilakukan di Georgetown University. Penelitian tersebut menemukan bahwa
kupu-kupu masih memiliki setidaknya beberapa dari ingatan yang mereka miliki
ketika mereka masih berwujud ulat.
Entah bagaimana, neuron yang menyimpan
memori ulat dapat berhasil selamat dari proses pencernaan enzim yang mencerna
hampir seluruh tubuh ulat. Selain itu, bagaimana neuron ini selanjutnya
dimasukkan ke dalam otak kupu-kupu yang berukuran lebih besar dan lebih
kompleks dibanding otak ulat masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.
Selain neuron, ada juga bagian tubuh ulat lainnya yang berhasil selamat dari
proses "penghancuran diri" yang dilakukan oleh ulat, yaitu beberapa
sel embrio khusus yang dimilikinya.
Sel embrio ini sudah ada sejak awal
kehidupan ulat, tetapi mereka akan berhenti tumbuh pada titik tertentu dalam
perkembangan ulat dan hanya mulai tubuh lagi bila telah waktunya bagi ulat
untuk berubah menjadi kupu-kupu. Setelah waktu tersebut tiba, sel embrio akan
menggunakan nutrisi yang berasal dari bagian tubuh ulat yang dicerna dan
kemudian membentuk bagian-bagian dari tubuh kupu-kupu. Sel embrio ini juga
terdiri dari beberapa jenis yang berbeda, dan sel embrio yang berbeda akan
membentuk jaringan tubuh yang berbeda pula. Sebagai contoh, ada sel embrio yang
akan membentuk kaki, antena, sayap, organ kupu-kupu dan lain-lain.
Proses metamorfosis dari ulat menjadi
kupu-kupu ini membutuhkan jumlah energi yang sangat besar. Hal ini dibuktikan
oleh fakta bahwa berat kupu-kupu dewasa ketika pertama kali muncul hanya
sekitar setengah dari berat waktu sekitar 3 hari setelah kepompong terbentuk.
Kupu-Kupu
Setelah proses metamorfosis selesai,
kupu-kupu akan menggunakan cairan khusus yang diformulasikan untuk melunakkan
kepompong. Kepompong yang melunak akan terlihat transparan, ketika kepompong
telah melunak, mereka menggunakan cakar tajam mereka untuk merobek kepompong
dan keluar dari sana. Setelah mereka keluar, mereka akan memulai proses
pengembangan, pengerasan dan pengeringan sayap mereka dan menyesuaikan diri
dengan tubuh baru mereka. Proses ini dapat berlangsung beberapa jam dan saat
ini adalah saat ketika kupu-kupu sangat rentan karena mereka tidak dapat terbang dan
sama sekali tidak memiliki bentuk pertahanan apa pun.
METAMORFOSIS
BELALANG
Belalang adalah hewan yang mengalami metamorfosis tidak
sempurna. Metamorfosis tidak sempurna adalah metamorfosis yang hanya memiliki 3
tahap, yaitu telur, nimfa, dan imago (dewasa). Dimana tampilan fisik antara
nimfa dan imago tidak jauh berbeda. Contoh serangga lain yang mengalami
metamorfosis tidak sempurna adalah wereng, jangkrik dan kecoa.
Sedangkan metamorfosis sempurna adalah metamorfosis yang
memiliki 4 tahap, yaitu telur, nimfa, pupa, dan imago. Tahap yang membedakan
metamorfosis tidak sempurna dengan metamorfosis sempurna adalah tahap pupa
(kepompong). Perbedaan lainnya adalah tampilan fisik nimfa dan imago serangga
yang mengalami metamorfosis sempurna sangat berbeda.
2.Kelainan
kelainan pada perkembangan manusia
Adapun kelainan kelainan pada
perkembangan manusia adalah sebagai berikut:
A.HYDROCEPHALUS
1.
Pengertian
Istilah
hydrocephalus diperoleh dari kata-kata Yunani “hydro” berarti air dan
“cephalus” berarti kepala. Jadi Hydrocephalus adalah kondisi dimana
karakteristik utama adalah akumulasi cairan yang berlebihan dalam otak.
Meskipun hydrocephalus pernah sekali dikenal sebagai air di otak, “air”
sebenarnya adalah cairan cerebrospinal atau cerebrospinal fluid (CSF) – cairan
bening yang mengelilingi otak dan sumsum tulang (spinal cord). membahyakan pada
jaringan-jaringan otak.
2.
Penyebab Hydrocephalus
1. kelainan-kelainan genetik
yang diturunkan (seperti kerusakan genetik menyebabkan aqueductal stenosis)
atau penyakit-penyakit perkembangan (seperti yang berhubungan dengan
kerusakan-kerusakan tabung neural termasuk spina bifida
2. komplikasi-komplikasi dari
kelahiran premature seperti intraventricular hemorrhage, penyakit-penyakit
seperti meningitis, tumor-tumor, luka kepala traumatic, atau subarachnoid
hemorrhage, yang menghalangi jalan keluar dari CSF dari ventricles ke cisterns
atau mengeliminasi jalan-jalan lintasan untuk CSF kedalam cisterns.
3. Gejala-gejala dari
hydrocephalus bervariasi dengan umur, kemajuan penyakit, dan
perbedaan-perbedaan individu dalam toleransi pada kondisi.
4. Pada masa kanak-kanak,
indikasi yang paling jelas dari hydrocephalus adalah seringkali peningkatan
yang cepat dalam lingkar kepala atau ukuran kepala yang besarnya tidak biasa.
5. Gejala-gejala lain mungkin
termasuk muntah, ngantuk, sifat lekas marah, penyimpangan yang menurun dari
mata-mata (juga disebut “sunsetting”), dan seizures.
6. Anak-anak yang lebih tua dan
kaum dewasa mungkin mengalami gejala-gejala yang berbeda karena tengkorak-tengkorak
mereka tidak dapat meluas untuk mengakomodasi penumbuhan dari CSF.
7. Gejala-gejala mungkin
termasuk sakit kepala diikuti oleh mual, muntah, papilledema (pembengkakan dari cakram optik yang adalah
bagian dari syaraf optik),
8. penglihatan yang kabur
atau double, sunsetting dari mata-mata, persoalan-persoalan dengan
keseimbangan, koordinasi yang buruk, gangguan gaya berjalan, tidak dapat
menahan buang air kecil, kemajuan perkembangan yang melambat atau kehilangan,
kelesuan, keadaan mengantuk, mudah lekas marah, atau perubahan-perubahan lain
pada kepribadian atau kesadaran termasuk kehilangan memori
3.
Gejala-Gejala Dari Hydrocephalus
Anensefalus
adalah suatu keadaan dimana sebagian besar tulang tengkorak dan otak tidak
terbentuk. Anensefalus adalah suatu kelainan tabung saraf (suatu kelainan yang
terjadi pada awal perkembangan janin yang menyebabkan kerusakan pada jaringan
pembentuk otak dan korda spinalis).
Faktor-faktor resiko anencephalus
faktor resiko
terjadinya anensefalus adalah:
1. Riwayat anensefalus pada
kehamilan sebelumnya
3. Resiko terjadinya anensefalus
bisa dikurangi dengan cara meningkatkan asupan asam folat minimal 3 bulan
sebelum hamil dan selama kehamilan bulan pertama.
4. Gejala anencephalus
Gejalanya berupa:
a. ibu : polihidramnion (cairan ketuban di dalam rahim terlalu banyak)
b. bayi :
1) tidak memiliki tulang tengkorak
2) tidak memiliki otak (hemisfer serebri dan serebelum)
3) kelainan pada gambaran wajah
4) kelainan jantung
a. ibu : polihidramnion (cairan ketuban di dalam rahim terlalu banyak)
b. bayi :
1) tidak memiliki tulang tengkorak
2) tidak memiliki otak (hemisfer serebri dan serebelum)
3) kelainan pada gambaran wajah
4) kelainan jantung
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan yang biasa
dilakukan adalah:
a.
Kadar asam lemak dalam serum ibu hamil
b. Amniosentesis (untuk mengetahui adanya peningkatan kadar alfa-fetoprotein)
c. Kadar alfa-fetoprotein meningkat (menunjukkan adanya kelainan tabung saraf)
d. Kadar estriol pada air kemih ibu
b. Amniosentesis (untuk mengetahui adanya peningkatan kadar alfa-fetoprotein)
c. Kadar alfa-fetoprotein meningkat (menunjukkan adanya kelainan tabung saraf)
d. Kadar estriol pada air kemih ibu
B.KEMBAR SIAM
Pengertian
Kembar siam adalah keadaan
anak kembar yang tubuh keduanya bersatu. Hal ini terjadi
apabila zigot dari bayi kembar identik gagal terpisah secara sempurna. Kemunculan kasus
kembar siam diperkirakan adalah satu dalam 200.000 kelahiran. Yang bisa
bertahan hidup berkisar antara 5% dan 25%, dan kebanyakan (75%) berjenis
kelamin perempuan.
Faktor penyebab
Banyak faktor diduga sebagai
penyebab kehamilan kembar. Selain faktorgenetik, obat penyubur yang dikonsumsi dengan tujuan agar sel telur
matang secara sempurna, juga diduga ikut memicu terjadinya bayi kembar.
Alasannya, jika indung telur bisa memproduksi sel telur dan diberi obat
penyubur, maka sel telur yang matang pada saat bersamaan bisa banyak, bahkan
sampai lima dan enam.
Jenis-jenis kembar siam
Ada beberapa jenis kembar
siam:
1. Thoracopagus: kedua tubuh bersatu di
bagian dada (thorax). Jantung selalu terlibat dalam kasus ini. Ketika jantung hanya
satu, harapan hidup baik dengan atau tanpa operasi adalah rendah. (35-40% dari
seluruh kasus)
2. Omphalopagus: kedua tubuh bersatu di
bagian bawah dada. Umumnya masing-masing tubuh memiliki jantung masing-masing,
tetapi biasanya kembar siam jenis ini hanya memiliki satu hati, sistem pencernaan,
diafragma dan organ-organ lain. (34% dari seluruh kasus)
4. Cephalopagus: bersatu di kepala dengan
tubuh yang terpisah. Kembar siam jenis ini umumnya tidak bisa bertahan hidup
karena kelainan serius di otak. Dikenal juga dengan istilah
janiceps (untuk dewa Janus yang bermuka dua) atau syncephalus.
5. Cephalothoracopagus: Tubuh bersatu di kepala dan
thorax. Jenis kembar siam ini umumnya tidak bisa bertahan hidup. (juga dikenal
dengan epholothoracopagus atau craniothoracopagus)
8. Dicephalus: dua kepala, satu tubuh
dengan dua kaki dan dua atau tiga atau empat lengan (dibrachius, tribrachius
atau tetrabrachius) Abigail dan Brittany Hensel, adalah contoh kembar siam
dari Amerika Serikat jenis dicephalus tribrachius.
10. Ischio-omphalopagus: Kembar siam yang bersatu
dengan tulang belakang membentuk huruf-Y. Mereka memiliki empat lengan dan
biasanya dua atau tiga kaki. Jenis ini biasanya memiliki satu sistem reproduksi
dan sistem pembuangan.
11. Parapagus: Kembar siam yang bersatu
pada bagian bawah tubuh dengan jantung yang seringkali dibagi. (5% dari seluruh
kasus)
C.GAWAT JANIN
Gawat janin
adalah keadaan / reaksi ketika janin tidak memperoleh oksigen yang cukup.
Tanda-tanda
gawat janin
Frekwensi bunyi jantung janin
kurang dari 120 x / menit atau lebih dari 160 x / menit.Berkurangnya
gerakan janin ( janin normal bergerak lebih dari 10 kali per hari ).Adanya air
ketuban bercampur mekonium, warna kehijauan ( jika bayi lahir dengan letak
kepaala
Cara mencegah terjadinya gawat janin
Gunakan partograf untuk
memantau persalinan.
Anjurkan ibu sering berganti
posisi selama persalinan. Ibu hamil yang berbaring terlentang dapat mengurangi
aliran darah ke rahimnya
Cara mengidentifikasi gawat
janin
Periksa frekwensi bunyi
jantung janin setiap 30 menit pada Kala I dan setiap 15 menit sesudah pembukaan
lengkap.
Periksa ada / tidaknya air
ketuban bercampur mekonium ( warna kehijauan).
Penanganan gawat janin
1. Tingkatkan oksigen pada janin
dengan cara : Mintalah si ibu merubah posisi tidurnya; Berikan cairan kepada
ibu secara oral atau IV; Berikan Oksigen.
2. Periksa kembali denyut
jantung janin. Bila frekwensi bunyi jantung janin masih tidak normal, maka
dirujuk; Bila merujuk tidak mungkin, siap-siap untuk menolong BBL dengan
asfiksia.Anjurkan ibu hamil in-partu berbaring kesisi kiri untuk meningkatkan
aliran oksigen ke janinnya. Hal ini Biasanya meningkatkan aliran darah maupun
oksigen melalui plasenta lalu ke janin. Bila posisi miring ke kiri tidak
membantu. Coba posisi yang lain ( miring ke kanan, posisi sujud ). Meningkatkan
oksigen ke janin dapat mencegah atau mengobati Gawat Janin.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari isi makalah yang kami buat , kami dapat menyimpulkan
bahwa Metamorfosis merupakan proses pertumbuhan fisik atau biologis hewan yang
memengaruhi bentuk atau struktur tubuhnya. Metamorfosis terbagi menjadi fua
tipe yitu metamorfosis sempurna dan tidak sempurna. Metamorfosis terjadi pada
serangga dan anfibi.
Adapun Kelainan-kelainan yang
terjadi pada perkembangan manusia adalah sbb:
a.hidrocephalus dimana yg di
maksud dengan kelainan tersebut adalah kondisi
dimana karakteristik utama adalah akumulasi cairan yang
berlebihan dalam
otak.
b. Kembar siam adalah keadaan
anak kembar yang tubuh keduanya bersatu.
sempurna.
c. Gawat janin adalah keadaan /
reaksi ketika janin tidak memperoleh oksigen
yang cukup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar